RATU BERTELAPAK SURGA

Bismillahhirrahmanirrahim Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu Baiklah dalam kesempatan kali ini saya akan mendeskripsikan biografi tokoh yang dimana saya memilih “IBU”. Ibu adalah sosok yang kita kenal sebagai orang yang banyak pengorbanan,9 bulan dalam kandungan,merawat dan mendidik sampai sekarang,bahkan untuk membalas pengorbanan nya pun tidak akan berbanding dengan apapun yang ada didunia ini. Namun dengan begitu bukan bearti kita tidak bisa membalas pengorbanan ibu meskipun tidak sebanding dengan pengorbanan nya,melainkan tetap berbakti dan selalu memberikan kasih sayang yang tulus sebagaimana beliau telah memberikan ketulusan lahir dan batin nya terhadap kita. Ibuku bernama Auna,sekarang umurnya 49 tahun yang lahir pada tanggal 12 April 1971. Wajahnya yang agak bulat,senyumnya yang manis,hidung yang tidak terlalu mancung tidak juga pesek dan berkulit coklat agak terang. Memiliki tubuh yang tidak terlalu tinggi. Ibuku mempunyai 4 orang anak perempuan,ketiga anak ibu semuanya sudah menikah,tinggal aku yang menunggu waktu dan orang yang tepat hehe.
Aku dan ibuku terpisah saat ini,yang dimana ibuku bekerja bersama bapak ku diperantauan bertepatan di Serian,Malaysia sedangkan aku dikampung bersama kakak ku yang ketiga bernama Pramitha sedikit ku ceritakan tentang nya,umur nya dan umur ku hanya berbanding 5 tahun,sudah punya suami dan anak,dia sering ku sebut dengan panggilan kakde/dede,orangnya selalu membuat ku kesal dengan canda nya yang sedikit tidak lucu namun rasanya moment itu adalah sebagian kebahagaian ku walaupun sederhana,dia selalu tau yang terbaik untukku,benar-benar menjaga ku layak nya seorang ibu,singkat cerita tentang nya aku sangat menyayanginya,mungkin dia tidak tau akan hal itu karna sikapku yang agak cuek dengan nya hehe. Ibuku selalu mengingat kan kakak ku untuk terus mendidik dan menjaga ku dengan baik,meskipun jauh ibuku tak pernah lepas dari perhatian dan kasih sayang nya. Aku tau hal terberat yang kurasakan ialah ketika aku tak bisa melihat senyuman ibu disetiap hari nya,mendengar omelan nya ketika aku bawel,dan selalu membangunkan ku setiap subuhnya,aku ingat semua hal itu ketika kami berada dalam rumah sederhana yang ku sebut istana,tempat ternyaman disaat keluarga berkumpul dalam kebersamaan. Namun aku tidak boleh terlalu larut dalam kesedihan meskipun berat,harus bisa menerima keadaan karna tujuan ibu dan termasuk bapak ku bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan ku dalam menuntut ilmu dan keseharian ku. Dengan ini aku bertekad dengan kuat,dapat membanggakan kedua orangtua dengan kesuksesan yang kucapai nanti aamiin allahumma aamiin, tidak menegecewakan bapak apalagi ibuku yang sudah banyak berkorban selama ini. Setiap setahun sekali ibuku pulang ke kampung,dengan waktu yang sangat singkat yang diberikan cuti oleh bos nya. Namun sayang,tahun ini,2020 ibuku tidak bisa pulang karena adanya berita virus corona sehingga menyulitkan para pekerja disana untuk pulang ke kampung. Aku berharap semoga tahun depan, 2021 virus tersebut bisa lenyap dari dunia yang luas ini. Pada tahun 2018,saat libur kenaikan kelas saya pernah pergi ketempat dimana ibuku bekerja,sebelum kesana saya membuat pasport terlebih dahulu,biaya yang lumayan banyak dikarenakan umur yang belum target nya. Ya itu juga kemauan bapak ku yang selalu menyuruh ku kesana. Hari berangkat kesana pun tiba,aku adalah orang yang paling tak bisa lama-lama mengendarai mobil yang pastinya aku akan mabuk,mutah-mutah kayak orang ngidam aja. Pejalanan ke sana cukup menelan waktu hampir 1 hari,saya tidak sendirian kesana melainkan dengan supir. Pengalaman ke sana membuatku sedikit menjadi takut ya karena baru pertama kali mengijak tanah Malaysia yang dimana pas di aruk semua diperiksa kayak perampok gitu,kan jadi gemetaran. Singkat cerita pemeriksaan pun sudah selesai,perjalanan dilanjutkan hingga akhirnya sampai diterminal serian,orang yang paling pertama kulihat adalah ibu yang sedang menunggu aku dari pagi dalam keadaan puasa,karena pas aku ke sana itu bulan puasa. Langsung turun lah dari mobil ku peluk erat ibu dengan rasa rindu yang masih tersirat didalam jiwa. “kamu baik-baik aja,badan mu lemah sekali”ujar ibuku yang sangat khawatir. Ya karena kondisi ku saat itu sangat lemah mungkin karena factor mabuk kali ya. Langsung lah pulang menuju tempat kerja ibu ku,saya menggunakan sepeda motor bersama bapak saya sedangkan ibu saya bersama teman nya mengendarai mobil,awal nya aku dipaksa oleh ibu untuk bersama nya didalam mobil,namun aku tak sanggup lagi takut mutah-mutah ya akhirnya bersama bapak mengendarai motor. Akhirnya tiba di komplek ibu bekerja. Kondisi badan saat itu sangat lemah maklumlah perjalanan hampir 1 hari itu berada di dalam mobil yang bagiku sama sekali tidak menyenangkan. Setelah beberapa hari disana tubuhku mulai panas,kepala selalu pusing,ibuku khawatir akan itu. Ibu ku adalah orang yang paling perhatian dan khawatiran,hal inilah yang membuat ku selalu rindu. Singkat cerita,tiba lah saat nya hari lebaran,terdengar takbir dari masjid membuat hati menjadi nyaman apalagi kumpul nya bisa bersama bapak dan ibu. Melihat senyum ibu yang penuh bahagia rasanya aku tidak ingin berpisah dengan ibu lagi,selalu ingin bersamanya yang dimana sosok nya sangat penuh kasih sayang dan aku selaku anak ingin selalu mendapatkan itu dari jarak yang dekat. Setelah dua hari lebaran kami pun jalan-jalan ke pasar serian,bersama ibuku,aku menghabiskan waktu sebaik-baik mungkin karena bagiku waktu sebulan disana sangat bentar. Kami keliling pasar,ibuku mengajak ku ke tempat makan yang paling enak disana,dan membawa ketempat-tempat wisata disekitaran serian tersebut. Ibu ku selalu tau apa yang ku inginkan. Ibuku juga orang nya sangat hemat, dan beliau juga orang nya tidak pelit,tidak perhitungan dengan siapapun,dan sifat seperti itu selalu diingatkan nya kepada saya untuk menerapkan sifat mulia tersebut. “Kamu jangan pernah sekali-kali untuk pelit sama orang,jika ada rezeki lebih berbagilah,karna berbagi itu sangat menyenangkan”ujar ibuku dengan bahasa melayu nya yang kental. Ibuku selalu mengingatku akan kebaikan,termasuk dengan tidak meninggalkan sholat 5 waktu dan selalu ramah dengan orang-orang sekitar. Ibuku orangnya sedikit menakutkan saat marah,membuat jantung berdebar seperti disambar petir namun ibuku marah cuman sebentar ya marah pun hanya marah biasa. Beliau memilki hati yang sangat lembut,orang-orang mengenal ibuku sebagai orang yang ramah dikampung. Setiap telfonan,ibu ku selalu mengingatkan dan menasehatiku, selalu menanyakan kabar ku diisini. Rasa perhatian nya selalu ditunjukkan walaupun jarak yang sangat jauh. Ibu ku adalah sosok seorang pekerja keras, dan berjuang demi aku anak nya yang sedang kuliah ini,bersama bapak ku yang juga tidak kalah perhatian nya dari ibu menyayangiku dengan penuh kasih sayang walaupun tau dia adalah bapak tiriku. Ibuku sangat menyayangi bapak ku,yang selalu juga memberikan ketulusan dan kesetiaan kepada bapak,melihat mereka bahagia,aku juga ikut bahagia. Karena kebahagiaan ibuku dan bapak sangat cukup membuat batin ku lega,saat berjauhan. Yang dimana bapak juga memberikan ketulusan cinta dengan ibu ku. Semoga suatu saat,kami dapat berkumpul kembali didalam rumah yang sederhana menghiasi dengan rasa cinta dan kasih sayang selamanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kosa Kata Bahasa Melayu Sambas

Aku Dan Kampungku

Perkenalan Diri